Posting sebelumnya yaitu Pembinaan Pelayan (1) adalah laporan pembinaan KR. Dalam tulisan kali ini, masih berkutat mengenai pelayanan dan informasi didapat dari pelatihan MC untuk guru" SM yang diadakan beberapa tahun yang lalu.
Meskipun untuk guru SM, penulis rasa inti dari informasi atau pengetahuan mengenai pelayanan adalah sama saja, sehingga dapat dipakai untuk bekal calon" pelayan / pekerja gereja. ( NB : Tulisan ini mengenai MC / pemimpin ibadah, dan sebaiknya dibedakan dengan MC acara" sekuler )
Untuk mempersingkat pembahasan, maka kita langsung saja pada contoh / prakteknya.
1. Seorang pemimpin ibadah tidak diperkenankan bilang gini : Mari saudara/i sambil menunggu atau mengisi waktu, kita nyanyikan lagu ......
Mengapa tidak boleh ? Karena Ibadah adalah untuk Tuhan, bukan untuk mengisi waktu atau untuk menunggu. Dan perlu dipahami, bahwa ibadah itu adalah suatu kegiatan yang sakral dan penting. Jadi bukan untuk acara iseng apalagi untuk mengisi waktu.
2. Seringkali sewaktu persembahan ada Liturgos / Pemimpin berkata : Teman" sekarang saatnya kita memberikan SEDIKIT dari berkat yang Tuhan sudah beri selama seminggu ini.
Hellooww..... sebagian sih iya, tapi sedikit ?
Kenapa tidak boleh ? Karena yang mengatakan demikian kayaknya belum mengerti bahwa berkat Tuhan itu bukan sekedar materi. Selama seminggu kita sehat itu juga merupakan berkat Tuhan, bagaimanakah kita dapat memberikan ucapan syukur terhadap sesuatu yang tidak dapat dihitung dengan materi?
Jadi, coba pakai pemilihan kata" lain misalnya, memberikan sebagian dari milik kita untuk Tuhan...
( NB : perhatikan kata "pemilihan", berarti kita mempersiapkan kata" itu, bukan spontanitas - dan seperti pelayan" lain selain MC, mereka juga perlu persiapan dan latihan. Karena untuk Tuhan kita harus berikan yang terbaik, termasuk WAKTU kita ) <-- more about this on later post.
3. Banyak orang menjadi TERBIASA dan LIHAI dalam memimpin ibadah ataupun sebagai pelayan Tuhan yang lain. Tetapi sedikit yang tetap "HUMBLE" dan merasa masih perlu banyak belajar.
Hal ini kadang secara spontanitas tercetus dalam kata" yang diucapkannya. Contoh : Dalam suatu ibadah, seorang MC - tanpa latihan dahulu dengan pemusik tahu" mengajak jemaat menyanyikan di nada dasar yang berbeda. Padahal belum tentu pemusiknya punya kemampuan "dadakan" seperti itu. Atau dalam kasus lain, tiba" MC mengusulkan menyanyi lagu baru diluar lagu yang sudah ditentukan untuk dinyanyikan pada hari itu.
Ada juga kasus lain, keinginan melayani sangat besar tetapi tidak didukung dengan kerja keras untuk latihan. Akibatnya malah menghambat jemaat untuk beribadah... kalau sudah begitu, dasar melayaninya perlu di-adjust... bener gak ?
Yang perlu dipahami adalah, dalam suatu ibadah MC, PPJ dan Jemaat itu levelnya sama - jadi tidak ada yang BOSS, semua adalah PELAYAN, dan tugas dari pelayan adalah melayani.
Melayani siapa ? melayani TUHAN.
Pada diagram diatas kita dapat lebih memahami bahwa orang yang bertobat sebutannya adalah Anak Tuhan, sedangkan orang yang hidupnya mengabdi malah disebut Hamba Tuhan.
Sebutan" itu bukanlah salah terjemahan, tetapi memang seperti itulah seharusnya.
Seorang hamba yang mengabdi (jika memang tulus dan murni) mempunyai kerendahan hati dan rela berkorban. Pepatah di indonesia juga sesuai dengan pendapat ini, makin tinggi padi semakin merunduklah ia.
Dari sekian seminar dan pelatihan yang penulis ikuti, mayoritas pembicara yang "terkenal" selalu humble / rendah hati... ( kecuali yang agak nyentrik, tapi penulis yakin mereka humble juga )
Dalam artian, bukan rendah diri ya... mereka mau menjawab pertanyaan dari peserta, menunggu sampai mereka puas dan mengerti benar" tentang materi yang dibahas. Mereka juga mau belajar dari peserta jika memang ada suatu informasi yang mereka tidak ketahui... itulah yang namanya humble.
Dan.. dari sekian banyak tulisan disini, sekian dulu yah.... semoga dibaca dan dipahami yang ini dulu.
Banyak2 nanti malah ga dibaca... selamat melayani.
#5
Kamis, 29 Januari 2015
Minggu, 18 Januari 2015
Sakitnya tuh di ......
Happy new year to all readers.... Tahun ini kira" berapa banyak entri blog yang bakal dibuat yah?
apakah ada penulis2 anyar? ataukah itu" saja?
Guys, and girls... tahun lalu lagu booming by Cita Cita something.... dengan judul Sakitnya Tuh disini.
Semua orang membicarakannya, bahkan di Acara Talkshow yg baru dapat award itu... diplesetkan menjadi SATEnya tuh disini....dan masih menunjuk kearah dada. ( kalo Babaters mungkin kenal istilah SATE = SAAT* TEDUH. *)bukan Sekolah Alkitab yahh ).
Baru bulan lalu lagu itu kayaknya terkenal banget, tapi awal tahun ini seakan" hilang diserap berita" lain yang lebih penting daripada lagu itu. Termasuk berita penyanyinya yang ... bla3... no gossip yah. You guys cari tahu sendiri.
Yg mau kukatakan adalah,
Sekarang semua" serba cepat / instant. Lagu terkenal, 1 bulan udah lenyap - tapi kalo masalah sakit hati apakah bisa sembuh dengan instant juga ? Lagunya udah ga booming, tapi sakitnya sik tetep disini.... bener gak?
Kebanyakan orang, untuk "move on" perlu waktu yang lama... dan itu adalah hal yang normal.
Kalau yang instant" itu seperti biasa, dapat membahayakan nyawa... kalau tidak, minimal membahayakan jiwa ( sakit jiwa ).
Contohnya, semua benda/makanan instant selalu ada bahan pengawetnya. Untuk itu kalo kalian sering makan benda itu, kalian makin awet muda.... #ehh... salah.
Yang bener, maksudnya sesuatu yang instant itu kelihatannya memang cepat untuk dinikmati tapi dalam jangka panjang mulai kelihatan gejala"nya. (ini udah ga bicara tentang makanan instant lho ya).
Bicara mengenai sakit hati, ketika seseorang, sebut aja Bunga hari ini mengalami kekecewaan atau sakit hati. Ehh.. ga tahunya besoknya udah kayak ga ada apa" terus cengengesan.
Kalo kalian ga kenal dengan Bunga ya mungkin itu hal yang biasa, tapi kalo kalian kenal - bukankah kalian merasa "khawatir" dan "kasihan" dengan tingkahnya ?
Sebagai Babaters, jika kalian mengenal orang kayak Bunga ini ada diantara kalian. Tindakan kalian apa?
Kebanyakan orang meskipun punya banyak teman, tetapi sedikit yang peduli dengan keadaan hati temannya. Kadang" malah "takut" untuk menanyakan keadaannya. Takut mereka malah marah karena sudah "melanggar batas". ***)
Itu kalo udah kenal aja (meski ga terlalu dekat) kayak gitu perlakuannya terhadap teman. Apalagi yang cuma "tahu"... apalagi yang "namanya aja lupa" tapi tiap minggu sering ketemu di gereja.
Sebagai refleksi yang pertama di tahun baru ini... coba kalian pikirkan, apakah kita tiap minggu bertemu teman di gereja, bersalaman (karena memang disuruh liturginya gitu) dan saling senyum... that was it?? Ataukah ada sedikit usaha untuk mengenal dan mengamati perbedaan raut wajahnya?
Kedua, lagu Sakitnya tuh disini itu, melody-nya kan catchy banget toh, seakan" menghipnotis kita semua untuk mengatakan dan "mengakui" kalo sakitnya itu memang ada, dan disini letaknya.
Padahal kalo sakit hati, apakah benar hati itu berada di dada kamu?
Ga ada yang salah lho dengan lagu itu, dan bagus kalo kalian (yang lagi sakit hati) mengakui bahwa sakitnya itu ada. Karena sakit itu memang harus dirasakan supaya kita ga tebal hati atau mati rasa.
Di dalam 5 stages of loss/grief - tahap pertama adalah denial/penyangkalan.
Kalo kalian mendapati teman kalian seperti Bunga di ilustrasi diatas, mungkin dia lagi dalam tahap denial - sehingga kelihatan dari luar = palsu banget, senyum", seakan" she is a tough girl.
Ya tinggal menunggu aja.... mksdnya tunggu dia bener" kedalam tahap terakhir yaitu acceptance... dan................. nangis sejadi"nya.
Ketika 5 stages itu berlangsung, dimanakah kalian Babaters? apakah kalian menemani dia selama ini? ataukah I dont really care, karena aku juga seperti Bunga... sama" mengalami nasib serupa.
Oke, terlalu banyak Bunga" ntar jadi mengarah ke lagu lainnya.... #duhh... :P
Sebagai refleksi kedua, coba kalian amati - sudahkah kalian dengan sesama Babaters, terlibat dalam suatu persekutuan yang membangun dan saling menguatkan? atau selama ini lebih banyak persekutuan untuk bersenang-senang ?
Terakhir, kita hidup di dunia ini - seperti roda yang berputar. Kadang titik roda ada dibawah, kadang diatas. Kadang sesama Babaters (2 atau 3 orang) juga mengalami titik roda yang dibawah. Tapi pastinya Tuhan juga Maha Tahu dan memberikan penolong - yaitu teman kita yang lagi mengalami titik diatas roda.Tetapi satu hal yang juga pasti, semua orang dalam hidupnya pasti pernah mengalami titik" yang paling rendah dalam hidupnya.
Untuk itu, ketika kalian merasa di titik tertinggi - lihatlah kebawah dan ulurkan tanganmu ke teman" yang berada di bawah... mereka memerlukanmu. Ketika kalian lagi di titik bawah, ulurkan tanganmu keatas dan mulailah melambai" agar temanmu tahu kalau kalian minta ditolong.
Sehingga semuanya dapat tersenyum dan mengatakan sakitnya tuh disana... udah aku tinggalkan. Sekarang udah ga sakit lagi....

NOTES : ***) Terkadang talenta yang Tuhan berikan membuat kita berada di posisi yang sulit. Seperti ketika Yusuf dipenjara bersama pegawai Potifar. Tentu sulit baginya untuk memberitahu teman sekamarnya (dalam penjara) kalo dia akan mati 3 hari lagi.
Langganan:
Komentar (Atom)
