Well, it is rather sensitive stuff in here.
Tapi... yah gpp deh... paling2 ama admin dikoment... adminnya baek soal e.
Kali ini aku mau ngomongin dikit tentang idealis.
Bisa dibilang orang yang idealis itu orang yang perfeksionis.. sesuai aturan, sesuai prinsip.
Definisi idealis(t) dalam bahasa inggris adalah :
a person who is guided more by ideals than by practical considerations.
Pertanyaan yang akan kamu jawab [di koment] setelah baca tulisan ini :
Bagus ga orang yang idealis? Perlu ga kita jadi orang idealis?
Pengantar :
Pikirkan tentang hukum fisika, percepatan gravitasi pada bidang miring.
Biasanya kalo di sekolah kan diberitahu gaya gesekannya nol atau sebut aja 1.
Padahal kenyataannya, jalan aspal di indonesia, ga pernah mulus malah lobang dan berlumpur...
wis, itungen piro itu percepatan e?
Pengakuan :
Aku ini pengamat*, ngamati perilaku orang, ngamati banyak hal sih. Kebetulan, aku juga mengamati suatu gereja di Malang.
*pengamat adalah orang yang kerjanya cuman pake mata aja tapi dibayar.
Pengamatan pertama,
Suatu gereja bisa disebut gereja besar, jika jemaatnya jumlahnya 400 orang. Jadi bukan karena besar atau kecil gedungnya. Gereja yang gedungnya besar, kalo jemaat yang dateng cuman dikit - katakanlah 50 orang, padahal kapasitasnya 500 orang, pasti kita akan bilang, kok sepi ya gerejanya?
Pengakuan :
Aku ini pengamat*, ngamati perilaku orang, ngamati banyak hal sih. Kebetulan, aku juga mengamati suatu gereja di Malang.
*pengamat adalah orang yang kerjanya cuman pake mata aja tapi dibayar.
Pengamatan pertama,
Suatu gereja bisa disebut gereja besar, jika jemaatnya jumlahnya 400 orang. Jadi bukan karena besar atau kecil gedungnya. Gereja yang gedungnya besar, kalo jemaat yang dateng cuman dikit - katakanlah 50 orang, padahal kapasitasnya 500 orang, pasti kita akan bilang, kok sepi ya gerejanya?
Kalau kapasitasnya 100, yang datang 50 kita akan bilang, wah gerejanya occupied 50%.
[ sama seperti di persekutuan, yang datang udah bertambah 100% - I wonder, 100% from how many ? ]
[ sama seperti di persekutuan, yang datang udah bertambah 100% - I wonder, 100% from how many ? ]
ga ada yang salah dengan statement itu... so it is the truth.
Pengamatan kedua,
Yang datang ke gereja cuma sedikit jika yang kotbah Pdt.A ; kalau Pdt.B, penuh gerejanya.
Pengamatan kedua,
Yang datang ke gereja cuma sedikit jika yang kotbah Pdt.A ; kalau Pdt.B, penuh gerejanya.
Kalau Pdt.C, 50-50 lah, karena pendetanya masih baru, jadi ada unsur penasaran. [ this one just kidding ]
Seorang yang idealis pasti akan berkata, orang ke gereja/beribadah itu kan seharusnya bukan lihat siapa yang kotbah? tapi perkumpulan orangnya. (orang percaya)
Seorang yang idealis pasti akan berkata, orang ke gereja/beribadah itu kan seharusnya bukan lihat siapa yang kotbah? tapi perkumpulan orangnya. (orang percaya)
The truth is, ga mesti orang denger kotbah terus bertobat atau mengaku dosa. Orang bisa menangis dan bertobat dengan mendengar lagu rohani di gereja.
Sunggok o (diumpamakan) kamu makan di Hotel bintang 5, Western Food... ada hidangan pembuka/appetizer ada main course dan ada desert/hidangan pasir ehh.. dessert,hidangan penutup.
Di gereja, appetizernya lagu2, main course nya kotbah, dessert nya kolekte.. upps-dessertnya berkat aja.
Apakah seperti itu? menurut sang idealis tidak begitu.
Tapi menurut kebanyakan jemaat = BEGITU.
Apakah seperti itu? menurut sang idealis tidak begitu.
Tapi menurut kebanyakan jemaat = BEGITU.
Jadi, merujuk pada definisi kata idealist, orang yang idealis adalah orang yang didorong oleh pedoman yang ideal terus, tanpa mempedulikan praktek/kenyataannya.
Menurutku, orang yang idealis itu hebat, bagus. Kalo ga ada orang kayak gini, mau jadi apa Indonesia, kan jadi seenak e dewe [semena-mena], tanpa aturan.
However,
anak remaja dan biasanya orang yang baru lulus kuliah adalah orang yang idealis.
Dari kebanyakan teman" kost yang baru balik dari pulkam (pulang kampung) selalu bercerita tentang perbedaan paham dengan orangtua mereka.
You know why? Now I know why, karena orangtua telah "pengalaman" dengan praktek dan kehidupan sebenarnya, bukan kehidupan diawan, atau diatas buku.
Most idealist, kapok dan stres karena semua yang mereka pikirkan ternyata kenyataannya berbeda. Ujung-ujungnya ga kerja apa-apa, merasa gagal, merasa ga mampu.
You know why? Now I know why, karena orangtua telah "pengalaman" dengan praktek dan kehidupan sebenarnya, bukan kehidupan diawan, atau diatas buku.
Most idealist, kapok dan stres karena semua yang mereka pikirkan ternyata kenyataannya berbeda. Ujung-ujungnya ga kerja apa-apa, merasa gagal, merasa ga mampu.
Masih mending perfeksionis, do it best or not do it at all.....
Agree atau disagree, silahkan koment..... #5
Agree atau disagree, silahkan koment..... #5

Tidak ada komentar:
Posting Komentar