Selasa, 09 Desember 2014

Sakitnya tuh di sini...

Halo babaters semuanya. Semua pasti tau dong lagu yang lagi jadi trend hari ini. "Sakitnya tuh di sini". Di mana-mana kita mendengar lagu ini diputar. Di mana-mana kita mendengar orang menyanyikannya. Di mana-mana kita melihat orang posting gambar yang terinspirasi lagu ini.

Teman-teman, kenapa manusia harus sakit? Kenapa manusia itu demikian rapuh, rentan terhadap berbagai macam penyakit, mulai dari flu, batuk (ingat ketua kita, Ian, yang sudah berminggu-minggu nggak sembuh-sembuh), sampai sakit hati???

Dalam 2Kor. 4:7, Paulus mengatakan:

"Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami."

Kita mungkin punya kelemahan, punya keterbatasan, punya kerapuhan. Mungkin kita sedang ada pada titik di mana kelemahan-kelemahan serasa membatasi kita. Mungkin kita sedang merasakan apa yang dikatakan Cita-Citata, "Sakitnya tuh di sini."

Tetapi, babaters, ketika kita tiba pada titik itu, justru di sanalah nyata kebenaran Allah: bahwa kita ini memang sungguh hanya bejana tanah liat yang dipakai Allah untuk menyatakan kebesaran-Nya. It's not about us. It's about the grace of God working through us, jars of clay.

Selasa, 25 November 2014

Pembinaan Pelayan (1)

Tulisan berikut "setengahnya" laporan dari kegiatan pembinaan buat anak" remaja Tumapel yang, kebetulan (karena memang ada sedikit issue mengenai tanggal dan pembicara) diadakan di Asrama SInar Kasih pada tanggal 8 november 2014.

Pertama-tama, maaf karena baru sekarang ada laporannya.
Kedua-dua, maaf juga karena sudah lama, jadi ada yang mungkin lupa ditulis
Ketiga-tiga, kalau ada yang lupa, akan saya tambah"in sendiri, sejauh pengetahuan saya tentang pelayanan - jadi kalau yang hadir pada kegiatan tsb merasa ada hal yang tidak dibahas kemarin tapi tertulis disini... ya itu... maafkanlah.
Keempatnya, saya mencatat waktu kegiatan itu, tapi sedikit sekali... so, sorry lagi.
Kelima, maaf ga ada gambarnya. Please enjoy this plain format.
Keenam, saya ingatkan bahwa mengenai pelayanan - tulisan berikut ini masih sebagian kecil saja.
bagi yang terbeban, seiring dengan usia, silahkan mendalami dan mencari tahu lebih lanjut mengenai dunia pelayanan.

OKe, o... hiya.... pembinaan ini diajarkan oleh Mr.Richard Awuy... beliau adalah instruktur musik (koor), lebih tepatnya adalah pelatih vokal yang sudah mempunyai banyak jam terbang dan sering dipanggil untuk mengajar di banyak tempat, termasuk di luar negeri. Sekarang dia lagi menempuh study di SAAT-MALANG... so, yeah... ini termasuk orang "penting" (terkenal di bidangnya)....
[ penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam informasi mengenai pembicaranya, If u know that he is not... please do comment below and we will fix it ]

Oke (lagi).... pertama" kita disodori dengan arti kata ibadah.
Apa itu ibadah? yaitu bertemu dengan Tuhan.
Mr.R nanya : Manusia hidup untuk apa ?
Jawabnya : untuk kesenangan Allah.

Pembinaan kali ini berfokus pada membina calon liturgos dan calon WL (worship leader, itu yang nyanyi didepan yang supposedly membimbing jemaat lagunya seperti apa dan gimana cara nyanyinya)

Alright, this is important and serious :

Apakah tugas Liturgos dan WL ? Membimbing orang yang pengen ketemu Tuhan.
Dibimbing gimana? semacam digiring untuk mempersiapkan sikap, dan hati untuk  mengikuti ibadah, yang kita yakini para jemaat ini ingin bertemu dengan Tuhan.
Untuk lebih jelasnya (penulis kasih contoh sendiri berdasar pengamatan) :

- Selamat pagi TEMAN" ... PAGIIII.... MARI KITA MENGAMBIL WAKTU SEJENAK UNTUK BERSAAT TEDUH.

... jadi, jika Liturgos semangat untuk menyapa... jemaat yang tadinya ngantuk, jadi sadar. Lalu baru 1 detik sadar, disuruh BERSAAT TEDUH yang notabene = relax. Tentunya ga seberapa nyaman kan digituin? Itulah fungsi dari Liturgos (atau MC) - harus bisa "manage" jemaat. Karena, ketika Liturgos berdiri di depan, mau orang itu PD atau gak PD, dia sudah diberi otoritas untuk memimpin ibadah ini.

- contoh lain : Liturgos OK, sehabis menyapa lalu mengajak ngobrol sebentar mengenai tema atau apa, dan mengajak bersaat teduh dengan baik. Baiklah teman" kita mulai ibadah kita hari ini dengan menyanyikan lagu KJ ....., dengan judul ......
And then, pemusiknya ga bisa.... and then.... WLnya juga ga kedengaran suaranya....
Jadi, dari liturgos bagus, dari pemusik kurang, dan WL juga kurang.... sehingga jemaat yang mau digiring untuk beribadah jadi bertanya"... kok begini, ada apa? padahal seharusnya, mereka memulai ibadah dengan menyanyikan lagu yang ceria, sukacita karena bisa hadir untuk menyenangkan Tuhan. (don't judge book by it's cover, tapi tetep aja, mulainya ga enak, sehingga agak susah buat mengembalikan mood ke semula)

SAtu hal yang perlu diingat :  WL dan Pemusik atau Liturgos tidak dapat membimbing jemaat untuk berjumpa dengan Kristus, jika mereka sendiri tidak pernah berjumpa dengan Kristus....
-- maksudnya, secara logika, bagaimanakah orang buta menuntun orang buta?

Selanjutnya Mr.R membahas mengenai perbedaan ibadah dan gaya ibadah. ( mengenai musik di kebaktian memakai FULL BAND, atau cuma gitar dan piano ) dll.. yang tidak akan saya tulis disini.

Yang perlu digarisbawahi dari pembicaraan beliau, bahwa :

IBADAH ITU BUKAN UNTUK KEPENTINGAN KITA, TAPI UNTUK KEPENTINGAN ALLAH.
IBADAH ITU BUKAN SEBAGIAN DARI HIDUP KITA, TAPI SELURUH.

SEHARI" KITA MAKAN, TIDUR, MANDI, BELAJAR, DI SEKOLAH, DLL ITU untuk TUHAN.

Pelayan Tuhan yang belum mengerti mengenai hal ini, akan kesulitan membawa ibadah.
Karena akan lebih berfokus mengenai apa yang akan diucapkan, bagaimana jika saya salah ucap, bagaimana jika jerawat saya diamati, dll.... yang artinya : MEMIKIRKAN DIRI SENDIRI.
Jadi, sebagai pelayan.. kita harus berfokus kepada kepentingan Tuhan.

===================================================================
Sesi 2:

Pertama :
Jika ibadah kita salah, akibatnya spiritual tidak bertumbuh.
Gimana caranya supaya bisa bertumbuh?
Sebagai Liturgos,Pemusik,WL, kita harus membawa jemaat bertemu Allah, agar bisa berkomunikasi dengan Allah.
Selain dari kotbah / Alkitab, kita bisa bertumbuh dan berkomunikasi dengan Tuhan, mendengar jawaban Tuhan melalui lagu, dari syairnya....

Jemaat yang BENAR" menghayati syair dan musik dari lagu tersebut,  bisa merasa... AWAWAW... inilah jawaban dari pergumulanku. Atau sewaktu lagu pengakuan dosa, jemaat bisa saja menangis membaca syair - karena merasa bersalah dan berbuat dosa.

Caranya gimana sih AMPLIFY jemaat untuk komunikasi dengan Tuhan?
Contoh : Sebagai Liturgos, bisa mengarahkan jemaat untuk menyanyikan sekali lagi refrein, jika di refrein ada kata" yang penting untuk disampaikan kepada jemaat.
Atau sebelum memulai lagu, Liturgos bisa menyampaikan terlebih dahulu - lagu itu tentang apa...
Bisa juga, Liturgos meminta pemusik untuk berhenti bermain, untuk memperoleh MOOD atau suasana yang lebih khidmat... atau sebaliknya.

Nah, sebagai pemusik gimana? Pemusik jangan main sendiri, maksudnya... meskipun musik itu penting dalam ibadah, tetapi pemusik juga harus tahu suasana, tahu lirik lagu, tahu musiknya itu bagaimana sebaiknya dimainkan.

Apakah cocok lagu pengakuan dosa diberi irama yang cepat? 
atau diberi volume yang keras?... 

kita harus peka, baik terhadap suasana, terhadap WL, maupun instruksi dari Liturgos.
Maka dari itu WL dan pemusik, harus benar" menguasai alat musik... dan mempunyai kekayaan referensi dalam bidang musik termasuk teknik vokal, teknik petik, teknik penjarian, dll.

Seseorang pergi ke gereja BUKAN cuma badan saja, tetapi juga membawa ROH.
Apakah Tuhan perlu uang persembahan darimu? Apakah Tuhan perlu suaramu yang merdu itu?
Tuhan melihat hati, melihat jiwa kamu... apakah sudah betul atau belum. Apakah kamu tulus atau mau pamer?


Kedua,
Bagaimana ibadah kita dapat sampai kepada Allah ?

- Berlatih dengan sungguh"  
Misalkan sebagai pemain gitar : hanya mempunyai keinginan bermain gitar saja, tidak ada kecintaan terhadap alat musik itu, otomatis dia akan jarang berlatih sehingga permainannya tidak akan sempurna. Bandingkan dengan orang yang cinta terhadap gitar, setiap hari sepulang sekolah mengambil gitarnya dan bermain gitar, berlatih setiap hari sampai mencapai kesempurnaan. Manakah yang kira" lebih LAYAK untuk melayani jemaat ? Jadi kesimpulannya, semua dimulai dari HATI.

- Persiapan     
Sebagai liturgos, pemusik, WL, harus latihan sebelum BOLEH tugas di kebaktian. Mengapa latihan ?
a. Karena dengan latihan kalian lebih percaya diri, tahu persis apa yang kita lakukan.
b. Agar tidak mengganggu jemaat berkonsentrasi ketika berkomunikasi dengan Tuhan.
Contoh : Pemusik dan WL mendapat 1 lagu baru, yang belum pernah dinyanyikan atau didengar. Apakah 1 kali latihan hari jumat selama 1 jam cukup ? Penulis berani mengatakan, TIDAK cukup. Karena besok kalian sudah lupa bagaimana bunyi lagu itu.
Alangkah baiknya, jika pemusik dan WL dapat membaca not lagu. Sehingga latihan hari jumat, untuk sinkronisasi dengan Liturgos, dan hari Sabtu, kalian berlatih sendiri di rumah, Hari minggu, kalian siap.

Satu hal yang sering saya amati, ketika ada pemusik atau WL yang berimprovisasi dengan TUGASnya, menjadi bagus jika mereka janjian terlebih dahulu, menjadi kacau jika ternyata improvisasi itu dilakukan berdasarkan MOOD dari salah satu petugas pelayanan. Padahal, ketiga PETUGAS ini, WL, Liturgos dan pemusik, adalah satu paket, jika salah satu "keluar" dari standar, seluruh tim jadi bingung.

- Sikap Beribadah   
Baik petugas maupun jemaat, jika beribadah tidak dari hati maka tidak ada pertumbuhan disana.

Maksudnya bagaimana ?
Menyanyikan lagu bersyukur, apakah benar - kalian ini bersyukur atau cuma mengatakan syukur tetapi wajahnya sedih gara" mendapat raport merah semua?
Ada juga yang datang ke gereja karena ingin nampang, atau ingin bertemu teman, atau karena diancam orangtua. Apakah tidak boleh? Boleh saja, bagus kalian ke gereja, meskipun mempunyai motivasi yang salah. Justru banyak orang yang merasa berdosa datang ke gereja. Jika merasa suci, malah lebih parah, dan dirumah saja.
Ada lagi yang jemaat datang ke gereja bukannya dengar kotbah tapi malah selfie dan main hape. Tapi mereka ini setia datang ke gereja, which is good - at least.... jika kamu seperti ini, paling tidak kalian jangan mengganggu jemaat lain yang bertujuan untuk sungguh" mengikuti ibadah dan sungguh" ingin mendengar kotbah... jangan diajakin ngobrol melulu.

Saran dari penulis, selagi di gereja - sewaktu beribadah, rubahlah hati untuk fokus kepada Tuhan. Merubah hati hanya perlu 1 detik, dan tidak perlu repot pakai transport karena hati itu tuh adanya "disini".

Sebenarnya penulis ingin menuliskan tambahan, tapi mungkin lain kali saja. Supaya yang ini dapat dibaca dan dipelajari lebih dahulu.

PS :   Pembahasan disini akan terdengar ALOT dan BERAT, menuntut kesempurnaan dan pengorbanan waktu.... tetapi jangan berkecil hati, karena tulisan ini mengatakan sesuatu yang TERBAIK untuk dilakukan, karena kita tahu bahwa yang kita muliakan adalah TUHAN yang MAHA BAIK. Jika kalian belum MAMPU untuk melakukan semua itu dengan baik, marilah kita bersama mencoba lagi dan lagi dan lagi. Kalian masih remaja, masih LEGAL untuk berbuat kesalahan. Buatlah kesalahan"mu di masa remaja ini, jangan nanti setelah dewasa - karena akan tambah malu....   :P

#5




















Mahasiswa 2,5 bulan Part 1: Satu Kata Sejuta Makna

Pertama-tama aku mau ceritain dulu latar belakang kenapa aku nulis ini. Selama aku jadi mahasiswa, yaitu selama 2,5 bulan, banyak pengalaman yang bener-bener baru yang gak pernah aku dapetin selama masih jadi anak SD, SMP, dan SMA. Kalo dulu selama SMP masuk SMA rasanya nggak begitu jauh, sekarang nih rasanya kayak masuk ke dunia baru yang jauh banget sama dunia sekolah, yaitu dunia perkuliahan. Oke, memang sebenarnya kalo buat beberapa orang dari persekolahan ke perkuliahan nggak kerasa beda, tapi aku pribadi ngerasain banget bedanya.

Entry ini aku maksudin buat ngeluarin unek-unek sekaligus ngasih nasihat buat kalian semua, baik sesama anak kuliahan maupun buat adik"ku yang sekarang masih di SMA maupun SMP, sesuai namanya blog komisi remaja GKI Tumapel, berdasarkan hasil pemikiran, pematangan, dan pengalaman. Entry ini mungkin nantinya bakal ada beberapa bagian karena ada banyak topik yang mau aku ceritain, tapi sementara ini ada 2 hal dulu yang bener-bener aku udah mendem dan harus segera dikeluarin supaya lega, kayak waktu aku cerita tentang move on waktu itu.

Part pertama ini aku kasih judul Satu Kata Sejuta Makna, tentunya kalian semua udah tau apa yang aku maksudin. Yakk, apalagi kalo bukan seputar CINTA.

L.O.V.E


Gambar di atas ini adalah cover album salah satu boyband yang lagi terkenal di Korea, namanya BTS. Di sini aku bukannya mau promosi boybandnya, tp pingin nunjukin yang tertulis di lingkaran merah itu. Tuh bukan aku yang ngelingkarin, dari sononya emang udah dilingkarin sendiri, jadi dengan kata lain tim kreatifnya BTS emang sengaja pingin ngehighlight bagian situ.

WARNING! Love hurts, it causes anger, jealousy, obsession, why don't u love me back?

Itu kata-kata yang tertulis di covernya, sengaja kutulis lagi supaya makin jelas. Cinta itu sakit, itu menyebabkan kemarahan, kecemburuan, obsesi, kenapa kamu tidak mencintaiku balik? Di sini yang dimaksudkan adalah cinta kepada lawan jenis. Kita semua pasti mengalami yang seperti ini, mungkin kita pernah mengalami atau mungkin sekarang kita lagi mengalami (dan aku yakin pasti kebanyakan dari kalian juga sekarang ini lagi mengalami).

Nah, seperti yang tertulis di situ, cinta itu menyakitkan. Banyak hal nggak enak yang terjadi karena cinta,  kemarahan, kecemburuan dll. Data statistik tahun 2012 menyebutkan di Indonesia, dari 31 kasus bunuh diri remaja yang terjadi, permasalahan yang menyebabkan perilaku bunuh diri adalah 13 orang putus cinta, 7 orang karena permasalahan ekonomi, 8 orang karena ketidakharmonisan keluarga dan masalah akademis 3 kasus (NN, 2012). Di sini tampak jelas kalau cinta itu menyebabkan dampak besar sampai bisa bunuh diri. Belum lagi galau, depresi, insomnia, dan sebagainya.

Aku mau sharing pengalaman pribadiku soal cinta. Seperti yang sudah diketahui banyak orang, aku ini orangnya susah banget mau move on dan baru berhasil setelah aku tulis di blog ini beberapa bulan yang lalu. Setelah proses move on itu, ternyata diri ini masih belum bisa ngelepasin yang namanya 'dia'. Ibarat orang kalo udah luka, lukanya emang udah sembuh tp bekasnya masih ada terus. Terbukti dari waktu aku ngelihat timeline dan si itu pasang DP sama pacarnya, walaupun foto lama, tetep aja sakitnya tuh di sini. Padahal aku udah ngerelain dan udah sering ketawa-ketawa kalo mbahas dia, tp ngelihat dia sama orang lain tetep aja rasanya sakit. Aku pernah liat DP temenku di BBM, sayangnya nggak kusimpan, padahal isinya bagus banget. Tulisannya kurang lebih gini, dalam bahasa Inggris nih, "walaupun kamu sudah move on tapi cintamu itu nggak akan pernah hilang, dia akan terus ada walaupun hanya sedikit" dan itu tuh nyakitin banget. Apalagi kalo kamu cintanya sampe bener-bener dalem dan udah sering banget nghabisin waktu berdua sama si dia, udah jalan bareng, nonton bareng, makan bareng, kemana-mana bareng, wong aku yang nggak ngapa-ngapain aja sakit, cuma dikodein dan dibaikin aja loh tp diajak jalan bareng nggak pernah, itu aja sakitnya dari jaman kapan sampe sekarang, gimana buat kalian yang udah sampe ngapa"in bareng gitu? Aku udah nggak terbayang lagi sakitnya kayak gimana. Maksudnya, pacaran.


Pacaran Remaja
Sebagai anak yang baru menginjak trotoar kampus selama 2,5 bulan aku mungkin masih belum pantes buat ngomongin hal-hal kayak gini, tapi sebagai cece senior di KR setelah ce Vani dan setelah berbagai konsultasi yang baik dari temen kuliah, temen sebaya dan adik kelas, rasanya memang aku perlu ngomongin hal ini. Jadi, pertama aku mau ngulangin lagi deh yang di atas, biar pada inget. Cinta itu sakit, itu menyebabkan kemarahan, kecemburuan, obsesi, kenapa kamu tidak mencintaiku balik? Nah, ini dia yang dialamin sama semua temenku dan aku sendiri yang pacaran or suka sama cowok/cewek di usia remaja, yaitu SMP-SMA. Pengalaman dan pengamatan menyatakan bahwa 100% temenku yang pacaran waktu SMP putus di SMA, 75% pasangan yang pacaran waktu SMA putus sebelum lulus, dan dari 25% yang lanjut sampe kuliah, satu pasangan yang dulu awet banget selama SMA sekarang putus (padahal dua-duanya satu kota cuma beda kampus) dan 50% temen yang LDR (long distance relationship alias pacaran jarak jauh) ngerasa mulai nggak yakin lagi sama pacarnya. Meskipun yang satu pihak yakin, pihak yang satunya nggak.

Statistik ini emang cuma sekedar statistik yang aku kumpulin dari temen-temen kuliahku sekarang. Nggak sepenuhnya data ini bener, buktinya cece sepupuku pacaran dari SMA dan sekarang mereka udah lulus kuliah dan masih langgeng (mereka sekampus kalo nggak salah kalo nggak sekota, sama-sama di Surabaya). Itu tergantung sama komitmen masing-masing pihak sih, cuma kalo ngelihat data statistik di atas kenyataannya banyak yang gagal ngejalanin komitmen itu sampai akhir. Kenapa coba?

Karena kita ini masih remajaa .__.

Kalo kalian inget atau baca postinganku yang terakhir sebelum yang ini, aku nulis hasilnya talkshow keluarga waktu itu yang narasumbernya Pak Andreas-Bu Maria dan Kak Okta-Kak Ivonne. Kedua pasangan itu ditemukan oleh Tuhan waktu mereka sudah cukup dewasa, yaitu pada usia 20-an keatas, udah matang. Kalo kita rasanya itu masih labil, suka nggak jelas, emosian [dan yang terutama emosian ini yah dimana emosi kita tuh gampang banget berubah dan masa-masa remaja ini kita semua masih egosentris (bukannya aku menggurui tapi aku nulis ini karena aku sendiri juga masih kayak gitu)]. Oleh sebab itu kita sulit banget membuat keputusan yang serius, yang penting, kita masih mikir buat yang penting enaknya kita sendiri. Makanya kalo kita pacaran, dasarnya itu kemungkinan besar bukan untuk saling membahagiakan berjalan bersama untuk mencapai masa depan yang cerah bersama tapi untuk kesenangan kita pribadi, cari pengalaman atau pingin aja pacaran kayak di film-film atau novel-novel yang hepi-hepi dan akhirnya hidup bahagia selamanya. Statistik yang aku kumpulin tadi sudah membuktikan hal itu. Saat kita udah ngerasa nggak cocok sama pasangan, atau waktu pasangan udah jauh sama kita, rentan banget buat putus.

Makanya Tuhan kasih kita jodoh itu pada waktu yang tepat, waktu Tuhan tau kalo kita ini udah mateng. Udah dewasa dan bisa membuat keputusan dengan bijak dan nggak egosentris lagi. Liat kedua pasangan itu yang sampai sekarang masih langgeng dan bisa saling support sama-sama melayani Tuhan. Kalau memang dua-duanya sudah siap pasti Tuhan temuin dan jadilah mereka pasangan yang seperti di film-film, yang bener-bener cocok, dan walaupun kadang-kadang ada cekcok tp pasti endingnya hidup bahagia bersama sampai maut memisahkan :')

Jadi kesimpulannya, kita jangan keburu-buru mau pacaran atau jatuh cinta. Kalo memang udah saatnya, pasti bisa kita nemu pasangan yang kita bener-bener impikan.


Pelajaran hidup(?)
Aku pernah konsultasi sama salah satu temenku yang udah beberapa kali pacaran. Aku tanyain, dia sering pacaran dan patah hati tapi kenapa sampai sekarang masih ngotot mau pacaran terus (nginget aku yang belum pernah pacaran aja udah penyet nan bonyok kayak gini, dia yang udah pacaran beberapa kali gimana coba, dan waktu itu dia masih SMA). Jawabnya, dia mau nyari pelajaran hidup.
._.
Kok nyari pelajaran hidup sih...
Masak putus cinta dan sakit hati dijadiin pelajaran hidup?

In my honest opinion (jadi nggak merujuk ke siapapun dan apapun yah, ini murni pendapat pribadi jadi jangan 100% diturutin) pelajaran hidup itu kan kita dapetin dari kehidupan sehari-hari kita...jadi kita hidup gini aja ya kita udah dapet pelajaran, nggak perlu kita cari ._. ya tapi aku kembaliin lagi ke kalian semua sih, kalo memang kalian mau mencoba untuk belajar mencintai atau nyoba, gapapa lah, sapa tau Tuhan udah nemuin jodoh sekarang ya nggak papa, tapi yaa kalian inget-inget aja konsekuensinya yang nggak enak di belakang hehehe dan kalo memang jodoh kalian ya aku nggak menghalang"i sih buat kalian jadian, aku juga seneng kok kalo kalian udah ketemu jodoh :D jangan sampe gara" aku trus kalian kelewatan jodoh ._. tapi kan namanya jodoh gak kemana rekk hahahaha *dikroyok

Ohya mumpung inget neh, ini agak menyimpang dari subnya sih. Kalo yang namanya pacaran maupun jatuh cinta itu kan memang berjuta rasanya, apalagi kalo udah kangen, trus ketemu, trus dipuji-puji, diajak makan jalan bareng, trus selfie" bareng dan sebagainya itu emang kenangannya rasanya indaaaaaaaaaahhhhh bangett >< aku sendiri ngakuin kalo yang namanya diperhatiin sama si dia yang istimewa di hati itu enakkk, tp waktu kitanya udah pisah apalagi buat yang pacaran, tengkar bahkan putus, rasanya yang tersisa di hati ini ya cuma rasa sakit itu. Nggak mungkin kita bakal inget lagi senengnya. Dan kalaupun kita bisa inget, yang terasa bakalan rasa sakit karena senengnya waktu itu udah berlalu, ilang cuss gitu aja. Ujung-ujungnya malah kitanya galau, sedih, kangen dia, pingin balik jaman SMA, SMP dsb. Liat aja deh kalo di BBM, menurut survey (kok jadi kayak cak lontong nih saya x_x) nyaris tiap kalo aku buka yang namanya recent updates tuh pasti adaaa aja satu dua anak yang posting status atau ganti DP yang isinya seputar I don't care, gak bisa move on, galau dan sebagainya. Tuh kan akhirnya gak enak kan? Aku sendiri udah ngalamin ini rek, aku juga ngalami masa-masa posting sama pasang DP galau, jangan sampe kalian ngalami ini juga adik adikku...buat temen-temenku yang udah pernah ngalamin, kita senasib sepenanggungan rek, jangan sampe ngalamin ini lagi yaa :') terutama buat temen-temenku sesama cewek, kita cewek harus kuat girls, jangan nunjukin di depan cowok kalo kita galau, kesannya kita tuh cewek lemah :) buat cowok, jangan galau di depan cewek, cowok tuh harus nunjukin kalo kalian para manusia super yang nggak gampang kebawa perasaan, malu sama cewek :D


Pikiran vs Hati
Nahh lastly, gimana caranya kita lolos dari jurang cinta itu? Ibaratnya yang namanya cinta itu kan seperti jurang, namanya aja jatuh cinta, jatuh ke jurang yang dalemm banget dan kalaupun kita bisa keluar tetep aja keluarnya pasti udah pada benjol kalo nggak luka-luka semua karena namanya aja jatuh mana ada yang nggak sakit? Kecuali jatuhnya ke matras yah..tp kalo dari pengalamanku sendiri, jatuh cinta tuh gak sama sama jatuh ke matras. Sakitnya tuh disini x_x
Kalo tips dari aku, sejauh ini aku berusaha supaya gak jatuh cinta dulu sampe nanti waktunya Tuhan mempertemukan hehehe (dan kayaknya itu bakal masih lama). Kalo emang udah terlanjur jatuh cinta, well, ya kita harus berusaha ikutin kata pikiran. After kalian semua membaca tulisan ini, tentunya kalian bakal mikir-mikir dan aku juga yakin tulisanku ini nggak bakal lalu gitu aja :') nahh semoga aja dengan tulisan ini kalian bisa memikirkan apa yang seharusnya kalian lakuin. Tapi seperti kata tumblr, "It is hard to tell your mind to stop loving someone when your heart still does." Sulit mengatakan kepada pikiranmu untuk berhenti mencintainya saat hatimu masih mencintainya. Bener memang, sulit. Sekarang ini banyak cowok kece di kampus #ea dan godaannya banyak banget, apalagi ada satu orang itu yang kayaknya ngode banget #halah dan orangnya sendiri asik memang apalagi sama-sama Kristen #eaaa dan kalo kalian tau isi curhatanku sama Miss NN #ea kalian pasti tau deh betapa galaunya diriku *yakk kebongkarr wkwkwkwk* Tapi di balik itu, aku tau kalo aku ini masih terlalu muda, terlalu ababil, terlalu egosentris dan terlalu sebagainya buat sudah ketemu sama jodoh. So sejauh ini aku berusaha buat terus-menerus ikutin kata pikiranku. Dia bukan jodoh. Forget him, it's still a long way to go. Let it go, let it go...#plak *malah nyanyi* dan kalian adik-adikku sebagai pelajar, dan kalian my comrades sebagai mahasiswa, inget kalian dan kita semua ini semua masih waktunya fokus sama belajar, jangan sampe tujuan kalian untuk berprestasi dan sukses jadi terhalang gara-gara masalah hati :) memang susah mengalahkan hati, tapi kalo kalian terus berpikiran jernih dan punya kemauan keras, aku yakin kita semua bisa kok :) karena hati nggak selalu benar dan pikiran nggak selalu salah :) *wusss daun lamtoro berguguran*

Sekian unek-unek dan nasihat dari saya...kalo di antara kalian ada yang terasa kemakjleb, tersinggung, marah, mohon dimaafkan :( kenyataan itu selalu menyakitkan, tapi aku ngomong ini buat kalian semua :) dan sekali lagi aku nggak bermaksud menggurui atau ngajarin kalian, tapi aku cuma berbagi pengalaman dan berusaha biar kalian semua nggak ngalamin hal yang sama, oke?? :)
Saya undur diri duluu, kalo saya bilang KR Tumapel kalian jawab babat terus yaa
KR Tumapel, Babat terusss!!
Sekian dan terima kasih :)


Yosi Lau

Minggu, 23 November 2014

Wawancara dengan Ce Lulu :)

sesuai janji di grape , kalo interview full bakal aku posting di blog. So inilah interview antara aku dan ce Lulu . Enjoy :)

Nama Lengkap                        : Stefannie Lulu Tanamas
Tempat, Tanggal Lahir             : Jakarta, 17 Januari 1993
Hobi                                       : Melakukan research, nonton film, bernyanyi, diskusi semi
curhat :p, dan lain-lain, dan lain-lain.. wkwkwk..

1.      Mengapa ce Lulu memilih langsung mengambil jurusan teologi di SAAT selepas dari SMA?
Jadi cerita singkatnya aku memang sudah punya keinginan yang sangat besar untuk mau jadi seorang hamba Tuhan sejak aku masih kecil, kira-kira sejak umur 4 tahun! Hehehe. Dulu tuh kalau papa, mama, om, tante, guru di sekolah, guru Sekolah Minggu, temennya papa mama, atau siapa saja bertanya “Kalau sudah besar nanti Lulu mau jadi apa?”, Lulu kecil pasti akan segera menjawab dengan begitu antusias + polosnya, “Lulu mau jadi pendeta!” (tanpa benar-benar mengerti apa peran serta tanggung jawab menjadi seorang pendeta tersebut.Hihihihi). Tapi entah mengapa seruan cita-cita polos dari seorang anak kecil itu nyatanya tidak dibiarkan berlalu begitu saja oleh Tuhan, Allah yang mencipta dan merancangkan diriku. Sampai aku besar, cita-cita polos untuk mau menjadi seorang hamba Tuhan itu terus bergejolak dipelihara oleh Tuhan di dalam hatiku. Setelah sekian lama aku berdoa dan menggumulkannya, aku pun mendaftarkan diri ke Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT). Proses ujian di SAAT memakan suatu rangkaian perjalanan yang tidak mudah. Tetapi di dalam masa-masa itu aku menjadi lebih serius lagi menggumulkan tentang panggilan menjadi seorang hamba Tuhan full timer. Pada suatu malam ketika aku berdiskusi dengan mama mengenai keinginanku untuk masuk sekolah teologi, ia pun berkata bahwa sebenarnya ia memang pernah berdoa untuk hal itu.
Flashback…
Aku lahir dalam keadaan prematur 7 bulan. Tubuhku begitu kecil, hanya 1.7 kg. Karena prematur, tubuhku kurang sehat dan sering kali aku juga ditemukan membiru karena tidak bernafas. Keadaan ku sungguh mengkhawatirkan. Sampai pada suatu malam, keadaan ku benar-benar kritis. Orang tua ku hanya dapat melihat diriku dari balik kaca ruang perawatan bayi. Aku berada di dalam incubator dengan tubuh kecil yang dipenuhi dengan infus dan kabel-kabel yang membantuku tetap bertahan hidup. Orang tua ku sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa, tetapi malam itu mereka melakukan apa yang masih bisa mereka lakukan yaitu berdoa. Di balik kaca itu pun, mama berucap doa, “Ya Tuhan kalau Engkau ijinkan anak ini bertahan dan hidup, biarlah hidupnya dipakai bagi-Mu.” Dan itulah yang ku rasa telah menyokong hidupku sejauh ini dan bahkan menyuplai setiap nafas dalam diriku, hanya Allah dan anugerah-Nya semata. J
Malam itu aku menangis, entah terharu atau terlalu speechless akan keajaiban Tuhan pada diriku yang tidak layak ini, tapi kisah sederhana itu semakin menguatkan aku untuk benar-benar mengambil langkah menyerahkan diri sepenuh waktu untuk hidup melayani Allah Sang Pencipta segala sesuatu itu, sekalipun mungkin aku masih cukup muda hehehe. Segala proses pun ku tempuh bersama dengan penyertaan Allah yang telah memanggil ku itu, sampai pada akhirnya aku pun diterima menempuh pendidikan di SAAT dan terus menempuh pendidikan serta pembentukkan yang tidak mudah itu sampai pada hari ini. Keep praying for me! Thanks :Di bertahan dan hidup, biarlah hidupnya dipakai bagi-Mu."ayank kaca itu pun, mama berucap, "

2.      Apa arti pelayanan itu harus panggilan dan dari hati. Sharingin dong pengalamannya.
Menurutku pelayanan itu memang harus dimulai dari hati dan dikuatkan melalui panggilan yang melatarbelakanginya. Aku ga bisa membayangkan kalau seseorang itu melayani secara full timer tetapi pelayanannya didorong atas dasar keharusan ataupun tuntutan, rasanya pasti akan sangat tersiksa dan penuh tekanan. Jujur saja, pengalaman melayani itu bagiku tidak semudah ataupun semulus yang sering kali aku bayangkan ketika aku masih menjadi jemaat awam dahulu. Dulu aku berpikir betapa bahagianya bila bisa menjadi seorang hamba Tuhan, hidup bagaikan malaikat yang selalu tersenyum tampak tak ada masalah. Setiap hari Minggu sudah siap di depan pintu gereja dengan setelan rapih jasnya, memberikan sambutan hangat kepada setiap jemaat yang datang. Namun, siapa yang tahu di balik pesona setelan jas hitam itu ada setumpuk beban dan pergumulan yang sedang ia pikul, entah seorang diri ataupun bersama dengan keluarganya. Ya, menjadi hamba Tuhan memang tidak mudah. Di balik segala pergumulan dirinya, ia juga harus memberi dirinya sendiri untuk jemaat yang dilayaninya. Dan di tengah keadaan seperti itulah, panggilan dan ketulusan hati untuk melayani sungguh-sungguh diperlukan. Kedua hal itu yang akan menjadi kekuatan dan semangat untuk tetap bertahan sekalipun berada di tengah kesulitan.

3.      Kesan pertama dan kesan selama di GKI Tumapel?
Kesan pertama dan kesan selama di GKI Tumapel puji Tuhan masih sama alias konsisten meskipun sudah teruji waktu :p .. Khususnya anak-anak KR Tumapel, bagiku secara pribadi kalian adalah anak-anak yang sangat baikkkkkk sekali.. Aku senang bisa mengenal dan bergabung di antara kalian .Di balik tawa canda kalian, semangat kalian, ataupun di balik kegalauan kalian, aku dapat merasakan kebersamaan atau lebih spesifiknya nilai persahabatan yang murni.. Dan aku rindu kebersamaan kalian di Komisi Remaja ini boleh menjadi salah satu harta kalian ketika beranjak semakin dewasa dan semakin banyak menghadapi tantangan dunia di tengah zaman sekarang ini.. Semoga KR bisa menjadi salah satu wadah di mana kalian yang masih muda ini bisa bertumbuh di dalam Tuhan dan saling mempertajam diri (Ams. 27:17).. By the way, aku juga merasakan adanya potensi-potensi besar dari anak-anak KR Tumapel, dan semoga kalau sudah berhasil tetap menjadi anak-anak yang hidup takut akan Tuhan dan ingat kakak pembina KR nya :p

4.      Ce Lulu sering bosen g sih di SAAT?
Hidup menjadi salah satu penduduk dari asrama SAAT yang jam keluar untuk menikmati hingar-bingarnya kehidupan itu sangat dan super terbatas jujur tidak mudah. Di SAAT semuanya diatur dengan jadwal yang ketat, kapan waktu tidur, kapan waktu bangun, berapa lama waktu mandi, berapa lama waktu belajar, dan lain sebagainya. Kalau ditanya bosan atau tidak, jujur aku harus mengakui bahwa ada kalanya aku merasa bosan apalagi kalau rutinitas itu benar-benar sudah terasa membebani kepenatanku dengan tumpukan-tumpukan tugas. tapi aku punya beberapa tips and trick (kalau mau dikatakan begitu) yang cukup jitu untuk diterapkan bagi diriku sendiri. Pertama, aku mengenal dan mencoba mengevaluasi diriku sendiri yaitu untuk mengenal situasi dan kondisi yang seperti apa yang akan membuat aku merasa bosan. Lalu berikutnya, aku juga mengamati hal apa yang aku sukai ketika si bosan itu datang dan melanda hidupku. Sejauh ini sih, aku akan mengambil waktu sendiri alias me time ketika bosan itu melanda, dan di waktu itu aku akan melakukan hal apa saja yang aku sukai seperti membaca buku ataupun pergi sendiri dan lain sebagainya.. Yah mungkin aku belum terlalu pakar juga di dalam management kebosanan ini.. Tapi semoga sedikit tips tentang mengenal diri sendiri dapat membantu teman-teman sekalian yang sedang dilanda kebosanan ini.. Kalau ada yang mau curhat atau bertanya lebih spesifik mungkin bisa contact aku secara langsung.. :D

5.      Dan, ini adalah Pesan buat kita sebagai anak KR

Sekalipun masih muda, tapi “jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” (I Timotius  4:12)! Tetap semangat! Semakin kenal diri dan kenal Tuhan, bertumbuh semakin mengasihi Tuhan dan sesama :D

Senin, 17 November 2014

Hari Toleransi Sedunia

Halo babaters semua. Dalam rangka hari toleransi sedunia, tanggal 16 November, kemarin telah diadakan rangkaian acara yang melibatkan berbagai kelompok, yang pada akhirnya menamakan diri 'Pemuda Lintas Iman Kota Malang.' Mereka yang terlibat di sini antara lain adalah Gusdurian (Garuda), GMuP (Gerakan Menulis untuk Perdamaian), Forum KPR GKI se-Malang Raya, Lembaga Bhinneka, DPPM (Dewan Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa) GKJW, serta Komunitas Kultural Jaringan Gusdurian Malang.

Paginya, aksi dilakukan di Jl. Ijen, di mana dibagikan selebaran deklarasi damai dan sticker perdamaian, dan dibentangkan juga kain selebar 16 meter (sejalan dengan tanggal hari toleransi sedunia, 16 November), di mana orang-orang yang lewat dipersilakan untuk membubuhkan tanda tangan dan pesan perdamaian untuk dunia, dan terkhusus bagi kota Malang tercinta. Selain di Ijen, di pasar bunga dan pasar burung depan gereja kita di Jl. Tumapel, dibagi-bagikan pula selebaran deklarasi damai oleh kakak-kakak maupun teman kita dari komisi pemuda dan remaja.

Babaters, kita patut berbangga dengan keterlibatan dalam acara ini. Karena dengan demikian, nyatalah komitmen kita, sebagaimana disebut dalam motto (JPIC-Justice, Peace, and the Integrity of Creation) maupun slogan kita (babat-bangga-maju-terlibat terus!). Ditegakkan pula pilar ke-5 kita, yaitu Pergerakan, dan terekspresikanlah karakter progresif dari persekutuan kita. (aktif terlibat dalam upaya-upaya perjuangan keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan).

Adapun selebaran kemarin berisi kalimat-kalimat berikut:

Deklarasi
Dalam rangka hari toleransi sedunia, tanggal 16 November, kami, pemuda lintas iman kota Malang, menyuarakan seruan perdamaian bagi bumi Malang dan sekitarnya, serta Indonesia dan seluruh dunia!
Hari ini sudah terlalu banyak kita dijejali dengan berita-berita kekerasan dan intoleransi. Terlalu sering kita menyaksikan dengan mata kepala sendiri bahasa-bahasa maupun praktek diskriminatif. Terlalu muak kita melihat kekerasan dan kebencian yang mengatasnamakan agama. Hari ini, kami, pemuda lintas iman kota Malang, serempak berseru: “Hentikan diskriminasi! Stop intoleransi! Stop kekerasan! Stop rasisme!” Mari kita jadikan kota Malang sebagai kota terdepan dalam hal toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, dan semangat perdamaian.

Tentang Hari Toleransi Sedunia
Peringatan Hari Toleransi Sedunia berawal pada tahun 1996, tanggal 16 November, di mana persis satu tahun sebelumnya (16 November 1995), Sidang Umum PBB memproklamirkan Deklarasi Prinsip-Prinsip Toleransi. Dalam artikel I deklarasi tersebut, dijabarkan makna toleransi, yang secara umum meliputi hal-hal berikut:
-       - Penghormatan, penerimaan, dan penghargaan terhadap kekayaan keberagaman budaya, bentuk-bentuk ekspresi dan cara menjalani hidup.
-       - Ditopang oleh pengetahuan, keterbukaan, komunikasi, dan kebebasan berpikir, nurani dan keyakinan.
-       - Harmoni dalam perbedaan.
-       - Nilai yang membuat perdamaian menjadi mungkin, yang berkontribusi bagi pergeseran budaya perang menjadi budaya damai.
-       - Bahwa seseorang bebas untuk memeluk keyakinannya sendiri dan menerima bahwa yang lain memeluk keyakinannya sendiri pula.
-       - Penerimaan terhadap fakta bahwa manusia, yang pada hakekatnya berbeda dalam penampilan, situasi, tutur kata, kebiasaan dan nilai-nilai, memiliki hak untuk hidup dalam damai dan untuk menjadi sebagaimana adanya mereka.
-        - Bahwa pandangan seseorang tidak boleh dipaksakan pada yang lain.[1]

[1] “Declaration of Principles on Tolerance,” http://portal.unesco.org/en/ev.php-URL_ID=13175&URL_DO=DO_TOPIC&URL_SECTION=201.html


Malamnya, diadakan pula diskusi film 40 Years of Silence dan jumpa pers dalam rangka hari toleransi sedunia ini. Babaters bisa lihat salah satu hasilnya di: http://surabaya.tribunnews.com/2014/11/16/remaja-lintas-iman-di-malang-peringati-hari-toleransi-sedunia. Semoga di waktu-waktu ke depan, lebih banyak lagi yang kita bisa kerjakan, dan lebih banyak lagi yang terlibat. Babat teross!

Minggu, 19 Oktober 2014

Bagaimana Caramu Membaca Alkitab ( 3 - habis )


Ini artikel lanjutan dari Bagaimana Caramu Membaca Alkitab bagian 1 dan 2.
Sedikit review, di bagian 1 kita sudah bicara tentang ide-ide mengapa kita  membaca Alkitab. 
Di bagian 2 kita lebih fokus ke hal teknis bagaimana "cara" kita membaca.

Nah, pada sesi 3 ini, saya akan berbagi tentang hal yang penting dalam hal membaca Alkitab.

Suatu ketika (udah lama banget) saya ke toko buku sebut aja toko buku "Grandmadia" dan menemukan buku yang judulnya saya lupa, tetapi masih ingat buku itu berbicara mengenai cara membaca cepat/speed reading.

 Karena saya tahu, tambah lama saya tambah tua - dan orang yang udah tua otomatis tidak dapat berjalan cepat, maka saya putuskan untuk TIDAK membeli buku itu ( kalo udah tua ya terima sajalah )... yeahh right, rambut belum putih kok ngaku2 tua... hahaha.

ATAS > Alkitab sehari", isinya tiap hari
membaca PL,PB,Mazmur dan Amsal.

Jadi sewaktu saya baca ditempat saya menemukan kata2 yang intinya begini : Kalau kamu membaca tanpa tujuan, maka kamu lebih lama membacanya. Tetapi kalau kamu membaca dengan tujuan mencari tahu sesuatu, maka kamu pasti membacanya lebih cepat dan lebih memahami.

Saya pikir benar juga kan, misal kalian baca novel - kan pengen tahu kelanjutan ceritanya bukan. Sehingga kalian balik2 halamannya tahu2 udah separo buku. Lain jika kalian baca buku pelajaran sejarah, meskipun ada ceritanya (misal tentang majapahit) tetapi kalian membaca kan hanya sekedar dibaca dan dipelajari, terasa boring kan?

saya berani pastikan 90% dari kalian, setelah buku sejarah itu habis kalian ga akan menggali dan mencari tahu lebih lanjut tentang Majapahit kan? Ga akan mencoba ke museum untuk mempelajari lebih lanjut kan?

Begitu juga halnya dengan membaca Alkitab, tujuan kalian baca apa?

Kalo cuma buat memenuhi janji membaca Alkitab setahun terbaca semua - tentu kalian bangga, meskipun ga mengerti apa yang ditulis disitu -asal membacanya selesai, job is done. Seperti yang sudah ditulis di artikel bagian 1, dimana ide membacanya lemah banget, cuma buat gengsi2an karena pernah baca Alkitab. ( istilah bahasa inggrisnya adalah hear but not listen ).

Kalo kamu cinta Tuhan, berarti kamu pengen menyenangkan hatiNya.

Caranya ya cari tahu apa yang Tuhan suka dan ga suka. Kadang memang bahasa di Alkitab susah dimengerti - karena kita kan bukan anak sekolah Theologia, sehingga kita perlu untuk bertanya dan mempelajari isi dari suatu perikop tsb. Sounds boring right? baca 2 pasal tiap hari aja udah banyak banget, kok masih mau mempelajarinya tiap ayat.

But actually, it becomes more and more interesting. 
(some might called it sexy - even though it  is not an appropriate word to describe it)

Why interesting ? misalnya ya... ketika kalian baca silsilah Yesus, hanya sekedar baca aja kelihatannya kok boring, ini manak itu, itu manak ini, dst. Tapi kalo dibaca satu aja, terus dicari tahu nama itu background cerita di PL apa? menarik lho, bahwa nenek moyang Yusuf dan Maria itu ga semua orang baik, ada yang pelacur, ada yang penipu, pembunuh. ( bicara tentang GEN/DNA ). Plus ada yang namanya Ahas, ternyata Ahas itu ga cuma nama orang, tapi juga nama bengkel resmi sepeda motor merk Honda. Menarik kan? kalo kalian pelayanan di komisi remaja, bisa dibuat pertanyaan kuis kalo persekutuan.

Yah tentunya, kalian ga bisa ngadain kuis dengan satu pertanyaan aja.

Makanya kalian harus pelajari Alkitabmu lebih sering dan lebih teliti. Mau tahu gimana cara belajar Alkitab, kalian search aja di google tentang bible commentary. Nanti kalian menemukan bahwa ternyata ada orang2 yang doyan komentar mengenai isi dari Alkitab.

Dan mereka mengomentari Alkitab dari kejadian sampai wahyu lengkap. Bahkan ga cuma 1 versi aja ini bible commentary, tapi ada banyak.


Sekali lagi, kita kan bukan orang yang belajar Theologia dan membaca commentary yang banyak = bukan level kita. Kalau saya pribadi, lebih memilih membeli Alkitab yang dwi bahasa, inggris indonesia - kadang saya mendapati membaca bahasa inggrisnya lebih mengerti apa yang dimaksud di perikop itu dan kadang lebih tepat kosakata yang dipakainya. Misalnya, seperti minyak dikepala Harun yang meleleh sampai ke janggut. 

ATAS > untuk cowok remaja. Ada 
study ayat yang penting, ada 
penjelasannya jg.
Worthed to buy, buat Girls jg ada.

Masak kepala Harun itu panas banget ya, sampai minyaknya meleleh - itu minyak atau lilin sih? atau eskrim kok leleh? Coba kalian baca sendiri versi inggrisnya bilang apa (search psalm 133).


Itu baru bahasa inggrisnya, belum bahasa aslinya... kalo yang ini, tanya kakak" yang sekolah Theologi aja.

Saya harap kalian mengerti dengan tulisan ini bahwa TUJUAN dari membaca itu adalah hal yang paling utama untuk kita cari.  

Semoga tujuan yang kalian cari itu baik dan mulia juga bukan tujuan yang lemah. After all, apakah kita benar2 cinta Tuhan, ataukah Tuhan cinta kita dan kita jual mahal? #5

Please comment/subscribe... 




ATAS> Isi dari Life Apps Bible, 
ada sharing dari anak2 remaja 
dlm kehidupan sehari" disertai
ayat sebagai petunjuk problem
solving.


=====================================================================
This writing is dedicated to my beloved best friend who is now in heaven. She gave me "Everyday Bible" on my birthday - which I don't really appreciated at that time, and less than a year later she passed away . 
So it kinds of reminds me about her everyday and about words of God, because on the front page she drew me a picture with some words on it, which I share in below

I planned to read that bible without skipping it, and if I don't understand - I have to read it all over and over again don't I ? It is a lifetime learning you know... everyday you will be enlightened by the same passage but with different understanding... everyday...EVERY! DAY!












Sabtu, 11 Oktober 2014

Talkshow KPR 11 Oktober 2014





Hai haii babatersss...jumpa lagi dengan saya yang baru aja ngepost kemarenn hahhahahaa...baru aja nih pulang dr acara talkshow KPR dan ternyata dari acara satu ini saya mendapat banyak berkat dan pengetahuan baru tentang kehidupan pernikahann...apa sajakah ituu?? Berikut ini adalah beberapa hal yang sempat tercatat *karena ada yg kelewatan hahaha* cekidot gaess


Bagian 1: Tentang pacaran

Pacaran adalah masa-masa untuk mengenal pasangan untuk menuju ke jenjang pernikahan, karena itu pacaran bukanlah saat untuk bermanja-manja dengan pasangan tapi merupakan masa penting yang nantinya sebagai bekal ketika sudah menikah nanti. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dilakukan saat pacaran.

1. Komunikasikan segalanya
Hal terpenting dalam pacaran adalah saling keterbukaan -- jika pasangan menerima kelemahan kita apa adanya, itu artinya dia memang orang yang cocok untuk kita :) sesungguhnya lebih baik putus saat pacaran daripada bercerai saat sudah menikah (Kak Ivonne).

Mungkin bisa jadi suatu saat nanti kita lelah dengan keburukan pasangan, terutama bagi yang sudah berpacaran cukup lama (di sini kasusnya 5 tahun). Kalau kita disuruh menyebutkan kelemahan pasangan kita bisa menyebut dari A-Z dan rasanya ingin putus saja, tapi kalau kita putus dan bertemu dengan orang baru, tentunya kita tidak akan menemukan kelemahan yang sama lagi bukan? Kita akan mulai dari awal lagi dan menemukan kelemahan-kelemahan lain lagi -- daripada begitu, mengapa tidak belajar untuk mencoba mengerti kelemahan pasangan yang sudah kita ketahui dan belajar untuk menerimanya apa adanya? :)

Selain itu, hal-hal lain yang perlu dikomunikasikan adalah masa depan saat berkeluarga. Dalam salah satu kasus, si Suami menikah bertujuan untuk meneruskan garis keturunan, tapi saat sudah menikah, ternyata si Istri mandul -- hal-hal demikian perlu menjadi perhatian juga. Bagaimana kalau ternyata tidak bisa punya anak? Bagaimana kalau begini? Bagaimana kalau begitu? Sanggupkah pasangan kita menjaga komitmen jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan?

2. Jaga batas-batas pergaulan
Di zaman yang semakin modern ini pergaulan anak muda menjadi semakin bebas dan tak terkendali. Ingat bahwa pacaran itu serius dan bukan sekadar untuk main-main atau pelampiasan. Lakukan yang harus kita lakukan setelah menikah, bukan sebelumnya.

3. 'Kepo'in!
Sebuah pernikahan bukan hanya penyatuan dua pribadi tapi juga penyatuan dua keluarga yang berbeda. Karena itu dalam sebuah hubungan kita perlu mengetahui latar belakang keluarga pasangan kita. Bagaimana dia dibesarkan? Bagaimana keadaan keluarganya? Apakah dia dibesarkan dalam lingkungan Kristen yang taat? Hal ini perlu menjadi poin utama dalam mengepoin calon pasangan hidup. Jika pasangan dibesarkan dalam lingkungan Kristen yang taat dan sudah memiliki relasi yang dekat dengan Tuhan, secara otomatis dia pasti akan mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan sebagai pasangan. Jangan mau dengan orang Kristen yang ikut-ikutan atau yang abal-abal, pasti dia tidak sedalam orang yang benar-benar Kristen.

Kesimpulan:
Pacaran yang baik adalah sekali seumur hidup, jangan terpengaruh godaan teman untuk pacaran sebelum waktunya karena bisa saja nantinya terjadi sesuatu yang bisa berdampak buruk di masa depan. Tunggu saja waktunya Tuhan, Ia akan memberikan kita pasangan yang terbaik :). Karena putus itu sakit, kita nggak mau kan disakiti oleh orang yang kita cintai? :)
  

Bagian 2: Tentang pernikahan

1. Usia ideal untuk pernikahan
Umur yang baik untuk pernikahan itu:
a. Cowok lebih tua dari ceweknya karena cewek biasanya lebih cepat dewasa daripada cowok. Menurut teori, untuk cowok usia yang baik adalah sekitar 27 sedangkan untuk cewek adalah sekitar 23.
b. Jangan terlalu tua, karena nanti akan sulit jika kita sudah pensiun tapi anak-anak kita masih sekolah.
c. Jangan terlalu muda juga karena nanti masih belum dewasa dan masih labil.
d. Jangan kejar tayang atau menikah terburu-buru karena umur sudah banyak! Kalau memang oleh Tuhan kita dipertemukan dengan jodoh pada saat umur 30an, tidak apa-apa karena itu memang yang terbaik dari Tuhan :)

2. Mungkinkah terjadi kebosanan dalam kehidupan pernikahan?
Pernikahan terjadi karena adanya komitmen untuk saling menyayangi satu sama lain sampai akhir hayat, jadi sembencekno mbenceknonya pasangan tetap kita harus menerimanya. Seiring berjalannya waktu dan semakin lamanya umur pernikahan, kedua belah pihak akan semakin dewasa dan ternyata semakin direkatkan oleh Tuhan sehingga kebosanan itu tidak akan terjadi :) Justru saat usia pernikahan itu sudah banyak, cinta antar pasangan akan semakin dalam sehingga "yang paling tante takutkan sekarang ini adalah ditinggal om" (Bu Maria).

3. Lebih banyak persamaan atau perpedaan dengan pasangan?
Pasangan yang diberikan oleh Tuhan pada kenyataannya sifatnya berbeda 180 derajat dengan kita. Awalnya itu dapat memicu pertengkaran, tapi kita harus belajar untuk menerima pasangan kita apa adanya, bukan? :) Jangan juga berusaha untuk merubah pasangan, karena pada usia 20 tahun sifat manusia biasanya sudah tetap, tapi terimalah dan coba berikan pada pasangan apa yang pasangan ingin lakukan pada kita :) Bayangkan kalau suami-istri sama-sama cerewet, runyam kan? :)

Kesimpulan:
Pasangan yang diberikan oleh Tuhan adalah pasangan yang terbaik untuk kita -- kita tidak perlu mencari karena nantinya Tuhan sendiri yang akan menunjukkan pasangan untuk kita :) dan jika pasangan itu diberikan oleh Tuhan, percayalah bahwa pernikahan itu akan berakhir dengan happy ending dimana kita tidak lagi berpikir untuk memusatkan kebahagiaan pada diri kita sendiri, tapi "papi seneng kalo mami sama anak-anak seneng" (Pak Andreas). Nggak perlu ngiri dengan pasangan yang sudah opa-opa oma-oma tapi masih langgeng pernikahannya dan berpikir, duh cari suami/istri kayak gitu di mana ya? Nggak perlu, karena nantinya saat pasangan itu memang diberikan oleh Tuhan, kita akan mendapatkannya :) Syaratnya kita cuma perlu berserah pada Tuhan dan biarkan Tuhan yang menunjukkan pasangan itu untuk kita, niscaya kita akan mendapatkan happy ending itu :)


-Yosi Lau

Jumat, 10 Oktober 2014

Why, God?

Suatu hari pernah nggak sengaja buka recent updates di BBM dan nemu DP salah satu anak yang bertuliskan kayak gini:

stop saying, "dear God, I have a big problem".
say, "Hey problem, I have a big God! :)"

Entah DP itu aku save apa nggak (kayaknya nggak) tapi aku inget banget kata-katanya kayak gitu. Kesan pertama aku waktu mbaca ini, ah, ini kayak pesan buat anak-anak. Tapi kali ini aku mau share dua kasus (dua duanya based on a true story) yang membuktikan kalo kata-kata di DP itu benar dan bukan sekedar pesan buat anak-anak.

Kasus 1:
Di suatu sore yang agak berangin salah satu anak KR tiba-tiba ngepost di timeline Line-nya stiker Moon yang lagi marah besar sehingga mengundang tanda tanya anak KR lainnya di grup Line KR. Grup yang biasanya terisi guyonan dan saling bully itu mulai menjadi ladang curhatan si anak KR yang bad mood berat itu tadi. Usut punya usut, ternyata dia baru aja dapat tugas presentasi dari gurunya dimana nilai itu dipakai sebagai nilai UTS, dan si anak ini tadi merasa fail karena temen presentasinya kerjanya nggak maksimal. Bayangin aja, si anak satu ini udah kerja keras mencurahkan segenap tenaga jiwa dan raganya untuk presentasi ini sampai rela begadang malem-malem nggak tidur sedangkan temannya terkesan santai banget dan konon nggak ngebantu si anak KR ini sama sekali, bahkan dia juga nggak ngehafalin materi presentasinya. Akhirnya presentasi jadi gak maksimal dan ketika satu kelas pada berhura-hura ngerayain suksesnya presentasi mereka, si anak KR ini harus menelan pil pahit karena presentasinya nggak sesukses dan sebanding dengan usahanya.

Kasus 2:
Pukul 3 pagi itu bener-bener jadi mimpi buruk buat Mr. X si anak KR. Rasanya pingin banget ngebanting HP tak berdosa di tangannya yang berisi jarkom (jaringan komunikasi alias broadcast message) dari ketua kelas kalau acara camp sekolahnya (sekolah Kristen nih ceritanya) tiba-tiba dimajuin satu minggu -- bertepatan dengan acara camp gereja yang diikutin juga sama gebetannya. Sontak dia langsung loncat-loncat nggak karuan dan marah-marah sendiri soalnya dia kan nggak bisa apa-apa karena camp sekolah wajib diikuti sama semua anak di sekolah dan guru agama mereka menyuruh mereka membuat laporan dari tiap sesi di camp itu untuk dijadikan nilai agama. Kalau dipikir-pikir kan pasti lebih penting camp sekolah soalnya masuk nilai, tapi masalahnya dia juga udah terlanjut janji buat ngemsi di camp gerejanya. Rasanya mampet banget. Kalo dateng camp gereja, dia bisa nepatin janji ngemsi dan camp bareng si gebetan, tapi dia nggak dapet nilai agama dong. Sedangkan kalo dia dateng camp sekolah, janjinya gimana? Dan kapan lagi bisa camp sama si gebetan?


Dari dua kasus ini bisa ditarik sebuah kesamaan, dimana realita yang terjadi selalu tidak sejalan dengan harapan karena sebuah faktor eksternal. Sepertinya kita sudah usaha setengah mati untuk mendapatkan sesuatu, tapi ujung-ujungnya perjuangan itu sia-sia karena halangan dari luar, seperti di kasus 1. Bisa juga kita memang nggak terlalu usaha. Awalnya dunia seperti memberikan sebuah jalan untuk kita berdua tapi ternyata tiba-tiba hari itu nggak dimungkinkan untuk kita berdua ketemu. Sebel banget kan? Rasanya seperti di-PHP-in dunia.

Kalo kata mereka yang sudah lebih lama hidup dari kita, dunia memang seperti itu. Semuanya nggak pernah berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Pingin banget kan rasanya lempar LCD atau lempar HP?

Kenapa, Tuhan?!

Pingin banget kan rasanya naik ke atap gedung tertinggi di Malang, Bandung, Surabaya atau di manapun dan neriakin kata-kata keramat ini? Kenapa?! Kenapa kok Tuhan tega ngasih kita masalah kayak gini?! Kenapa Tuhan nggak berbuat apa-apa?! Tuhan kan punya kuasa! Please, deh! Aku sudah lelah, Tuhan. Capek aku hidup kayak gini terus. Mumpung udah di atap gedung, aku tak sekalian lompat ae wes Tuhan. Biar selesai semua masalah.

Eh jangan lompat dulu!! Tunggu! Inget tuh DP BBM di atas!

Inget, jangan bilang ke Tuhan kalo kita punya masalah besar. Bilang ke masalah kita, aku punya Tuhan yang besar!

Aku udah cerita di awal kalo dua kasus itu berdasarkan kisah nyata. Aku nggak tahu gimana yang terjadi kemudian sama anak di kasus pertama, tapi si anak di kasus kedua kelihatannya juga pernah tahu DP itu dan dia cerita kalau setelah kejadian jam 3 pagi itu dia bilang kurang lebih kayak gini ke Tuhan:

"Oke Tuhan. Aku percaya kalo Tuhan memang lebih hebat dari masalah, meskipun kelihatannya di masalah ini aku nggak punya pilihan. Tolong beri aku jalan. Gimana supaya aku tetep bisa ngemsi dan camp bareng si gebetan tapi tetep dapet nilai agama?"

Siangnya, di sekolah dia tiba-tiba ketemu sama kakak kelasnya yang sama-sama anak Kristen yang udah pernah ikut camp. Langsung si anak ini curhat ke kakak itu dan si kakak menawarkan buat nemenin pergi menghadap guru agama untuk negosiasi. Awalnya si anak ini ragu-ragu karena dia takut jangan-jangan si Guru Agama bakal bilang, "Ya itu konsekuensinya karena kamu tidak ikut camp. Jadi, kamu harus membuat makalah bla bla bla..."
Oh man.

Keesokan harinya, setelah berhasil diyakinkan sama si kakak, mereka bersama dua anak lagi yang juga sama-sama nggak bisa karena mereka juga mengikuti camp di gereja mereka masing-masing menghadap guru agama. Mereka bertiga cerita ke guru agama gimana situasi yang mereka hadapi. Guru agama tersebut lalu mulai mempertimbangkan keadaan mereka dan hasilnya.....di luar dugaan.

Guru agama tersebut dengan suara lembut berkata, "Ya sudah, nggak apa-apa karena kalian sudah terlanjur mendaftar di camp gereja kalian. Jadi kalian buat saja laporan dari camp yang kalian ikuti, nanti kalian kumpulkan sebagai ganti laporan camp sekolah."

Yess...berhasil deh dapat nilai agama tapi juga bisa ngemsi dan camp bareng si gebetan! Yeeyyy tepuk tangannnn ~ *eaa mulai rusuh*

Jadi inti dari cerita ini, DP BBM itu benar. Tuhan lebih besar dari masalah kita. Dan malah dari cerita ini bisa kita tarik sebuah kesimpulan kalau Tuhan 'sengaja' memberikan masalah itu pada kita agar kita bisa tahu betapa besarnya Tuhan dan bagaimana Dia menyelesaikan masalah sebesar apapun dengan cara yang kita sendiri nggak bisa bayangkan. Jujur aku personally nggak begitu setuju sama ungkapan, "Tuhan tidak pernah memberikan masalah yang lebih besar dari kemampuan kita." karena menurut pendapatku, manusia itu sebenarnya nggak bisa melakukan apapun kalau nggak ada Tuhan. Justru saat kita punya masalah, Tuhanlah yang sebenarnya turun tangan dan menyelesaikannya, bukan kita. Syaratnya cuma satu, ingat Tuhan! So, stop saying, "dear God, I have a big problem", say, "DEAR PROBLEM, I HAVE A BIG GOD!"
Amen.

-Yosi Lau
PS: maaf buat yang merasa kisahnya aku pinjem di sini tanpa ijin :) maksudnya baik kok kak wkwkw

Minggu, 05 Oktober 2014

Mikrolet, Tempat Sampah, dan Hal-hal Nun Penting Lainnya

Ini kisah seorang anak kecil kelahiran tahun twenty-o-one (maksudnya 2001). It may sounds cliche, tapi semoga berguna #ea

Beberapa hari yang lalu, sekolahku libur tengah semester. Awalnya sih udah seneng-seneng bagai orang yang dapet makan setelah berbulan-bulan kelaparan. Tapi, bukan anak kelas IX namanya kalo gak ada kerkel (a.k.a. kerja kelompok) selama liburan berlangsung. PR berjubel yang menumpuk (udah berjubel, numpuk lagi), plus ulangan yang menanti sambil melambaikan tangan dari hari-hari di depan turut melengkapi liburan kali ini. Emang ya, anak sekolah jaman sekarang itu sara pake banget. Pantesan banyak yang ngeluh soal K-13. (eh, aku belom dapet deng).

Kembali ke konteks, hari itu aku ada jadwal kerja kelompok di sekolah. Berhubung itu hari libur, anter jemput yang biasanya nganterin pulang pergi (atau pergi pulang, ya?) dari dan ke sekolah ikutan libur. Karena gak ada yang bisa nganter lagi, aku memutuskan buat ngambil mikrolet (kerennya sih, angkot) buat ke sekolah. Kenapa gak nelpon taksi aja? Soalnya taksi di sekitar kompleks rumahku itu php. Baru bakal dateng setelah 15-25 menitan menunggu. 

Singkat cerita, ternyata si mikrolet udah nungguin di pertigaan jalan. Ya, refleks, aku langsung lompat lah ya ke dalem. (Sebenernya gak lompat juga seh, cuma biar keren aja). Nah, di sinilah menariknya.

*jeng jeng* (kata Ko Jer, post yang baik harus pake sound effect)

Awalnya, mikrolet ini berasa biasa aja. Tapi setelah dirasa-rasa kok makin manis ya? (eh salah. itu kan nasi kalo di dalem mulut). 

Awalnya mikrolet ini berasa biasa aja. Emang sih, pas itu yg ada di pikiranku cuma "bagaimana bisa sampai ke sekolah dan gak bikin mangkel arek arek" (ceritanya, aku telat). Tapi, karena si bapak yang duduk di belakang setir sering banget mberhentiin mikroletnya di tengah jalan, jadilah aku merhatiin sekitar. Ada beberapa hal yang aku temuin waktu mengobservasi (cielah).

Ada satu hal yang paling aku inget tentang mikrolet itu. Berhubung waktu itu penumpangnya cuma aku, aku bisa memperhatikan dengan leluasa tentang objek-objek mungil (eh gak juga) yang tersebar di beberapa sudut mikrolet. Sebut aja tempat tisu (yang mungkin awalnya ada isinya) dan tempat sampah di pojok belakang tempat duduk seperti yang terlampir pada foto di bawah. Juga ada beberapa tempat tisu lain tersebar di sekitar kursi pengemudi, dan satu ... entahlah ... mungkin pemadam api (?) (aku gak yakin), yang terletak tepat di belakang pintu mikrolet yang membuka lebar menuju maut (eh lebay). Hal ini kelihatan kontras banget, apalagi kalo dibandingin sama interior mikrolet itu yang kursinya "telanjang" dan keliatan dagingnya, besi-besi yang catnya mengelupas di sana-sini, dan karat yang tersebar di mana-mana. Mungkin ini salah satu angkot yang sempat menjadi headline news di R*dar Mal*ng, di mana dalam berita itu tertulis ratusan angkot di Kota Malang ini sudah "tidak layak pakai" namun tetap dipergunakan sebagai salah satu transportasi andalan warga. 


Sekilas, mungkin kita berpikir, kok si pak e ini gak bondo (baca: pelit) yo.Tapi coba kita renungkan kembali. Si bapak ini sudah berusaha lho teman-teman. Lha kok bisa? iya, kita bisa liat di "persediaan" yang ada di mikrolet miliknya tersebut. Mungkin bagi kita, harga mengganti cat atau bahkan mengganti kulit pada kursi-kursi mikrolet itu gak seberapa. Tapi, mungkin bagi mereka, itu adalah hal yang harus dicapai dengan menyisihkan beberapa uang mereka. Tapi, at least , kita lihat lah bagaimana pak e ini ngliat kekurangan dia sendiri dan mencoba mencari hal lain untuk meningkatkan mutu dan kualitas mikroletnya. Gak gampang lho introspeksi diri sendiri itu. Apalagi si bapak berhasil menemukan cara untuk meningkatkan mutu mikroletnya dengan cara yang anti mainstream, alias menjaga kebersihan dengan meletakkan tempat sampah, tempat tisu di penjuru mobilnya. Sepanjang sejarah ku, selama aku naik mikrolet, jarang-jarang ada bapak yang niat meletakkan hal itu untuk menjaga kebersihan. 

Dengan si bapak bondo untuk meletakkan hal-hal mungil di penjuru mikroletnya, dia juga secara tidak langsung berperan dalam menjaga kebersihan Kota Malang (oke, ini agak gak nyambung). Contohnya, kebanyakan penumpang di mikrolet memilih untuk membuang sampah-sampah (biasanya makanan) di jalan raya ketimbang menyimpannya untuk dibuang nanti. Dengan adanya tempat sampah, hal ini paling tidak bisa lebih terminimalisir.

Dari cerita si bapak di atas, kita bisa belajar satu hal. Kadang kita merasa kita gak hebat dalam suatu hal. Dalam kasus yang di atas, kita melihat hal ini sebagai kekurangan dana sang bapak dalam membenahi mikroletnya. Si bapak masih berinisiatif mencari cara agar kekurangan tadi tidak menjadi kekurangan yang menjadi-jadi. Di balik kekurangan itu, si bapak masih bisa membeli tempat sampah, atau tempat tisu kecil-kecilan. Si bapak tahu (bukan tempe) kalau penumpangnya kerap kali membuang sampah sembarangan di jalan raya. Atau, kalau dalam konteks problema kehidupan kita sehari-hari, "inisiatif" bapak tadi adalah kelebihan yang bisa kita cari di balik kekurangan kita. Kalau kita gak hebat di bidang A, kita mungkin hebat di bidang B. Inget, Tuhan memberi kita masing-masing talenta. Kalau kita gak berhasil menemukan, apa gak sia-sia? Lagian, kalau kita hidup dalam kekurangan terus, apa itu gak enak dilihat? Kalau kita sudah menemukan kelebihan kita masing-masing, lambat laun tapi pasti, orang tidak akan memandang kekurangan kita lagi sebagai sesuatu yang benar-benar menonjol dalam kehidupan kita.

P.S.: Post ini agak telat, mohon dimaafkan.
P.P.S. : next target: Ko Vincent, haha goodluck
P.P.P.S : tulisan di atas hanya berdasarkan pada observasi dan opini dangkal semata.
P.P.P.P.S: bapaknya juga pasang banyak stiker di mikroletnya. tulisannya beragam. yang paling menarik perhatian saya adalah "Jangan merokok." soalnya, biasanya di mikrolet-mikrolet kan banyak orang-orang merokok yang gak liat kanan-kiri penumpangnya (kadang ada anak kecil, atau ibu hamil, tetep aja ngrokok, duh). sayangnya, gak sempet kefoto soalnya keburu ada penumpang lain.

sekian.

-NTB

Minggu, 28 September 2014

Voice of Joy



KR Tumapel BABAT TERUSSS !! terus bangga , maju , dan terlibat ya teens, nah kali ini mimin di tag sama temen kita Yoga buat blog challange.. 

Mimin mau share sebuah(?) paduan suara yang jumat kemarin hadir di Malang, dan kebetulan mimin tonton..

Di sebuah gedung yang terletak di daerah tidar (sebut saja SAAT), paduan suara Voice of Joy mengadakan konser dan orchestra.. 
Paduan suara ini unik sekali karena visi dari VOJ (Voice Of Joy Choir and Orchestra) adalah melestarikan lagu-lagu hymne tradisional dan klasik rohani dengan aransemen baru dan klasik Rohani. Dan lebih uniknya lagi, anggota dari paduan suara ini berasal dari berbagai denominasi gereja dan berbagai macam profesi . 

VOJ ini dibawakan oleh 14 lagu mulai dari W.A Mozart hingga lagu-lagu yang biasa kita nyanyikan di GKI yang diaransemen . 

Guys, bukannya mimin promosi paduan suara VOJ ini.. tapi dari sini itu mimin belajar beberapa hal,
Walaupun kita dari berbagai profesi yang berbeda, tapi jika kita bersatu dan memiliki komitmen untuk melayani Tuhan , pasti hasilnya luar biasa di mata Tuhan . 
Trus..  lagu rohani jenis apapun baik itu klasik, hymne tradisional, modern , atau yang lain menurut mimin itu nggak masalah , yang penting kan kita memuji Tuhan dan kita bisa menghayati liriknya .. 

yap, sekian dari mimin .. tetap BABAT terus .. oh iya.. mimin mau nunjuk.. Tiara buat ngisi blog ini :)) CONGRATZ :))